1. Berternak itu tentang idealisme
Dunia ternak khususnya di sini ternak ayam aduan sudah menjadi usaha yang cukup menjanjikan. Meninjau kenyataan yang ada bahwa setiap bulan peternak ayam aduan dengan nama/brand yang terkenal dengan kualitas ayamnya dapat mengeruk hasil puluhan juta rupiah per bulannya. Dari hal inilah kemudian dunia ternak menjadi ladang perebutan antar peternak ayam aduan untuk menggait pelanggan yang semakin lama semakin meningkat.
Dunia ternak ayam aduan saat ini sudah menjadi seperti kancah politik. Saling menjatuhkan dan makan memakan antar peternak sudah bukan hal yang asing lagi. Dengan kondisi yang seperti itu, peternak sejati cenderung menyingkir dari pergulatan seperti ini dengan membangun idealisme masing-masing.
Baca juga: Untuk Pemula: Peluang dan Resiko Budidaya Ternak Ayam Bangkok
Banyak diantara mereka mengasingkan diri dan asik dengan ayam-ayamny yang luar biasa dengan membelai mesra tiap helai bulunya. Ada juga mereka yang menimang si anak ayam mungil dengan kaki lucu dan bulu halus dari buaian induk ayam yang mungkin saja galak, kemudian melemparnya ke langit dan menangkapnya kembali dengan lembut. Sungguh bisa membuat terhibur mereka.
Dan mereka-mereka itu adalah sang idealis tulen yang menutup telinga mereka dengan rapat sampai tak ada lagi gemuruh guruh dapat menyeruak masuk ke gendang telinga mereka yang suci.
2. Berternak itu seperti berkarya seni
Seorang seniman dalam membuat sebuah karya seni yang baik perlu ada konsep yang baik pula, yang nantinya konsep tersebut menjadi patokan utama untuk hasil karya seni. Seperti halnya seorang peternak, dia harus punya konsep yang menjadi patokan dalam proses berternak.
Baca juga: Mencetak Ayam Petarung Unggul
Contohnya adalah ada pejantan dengan gaya tarung cenderung atas dengan gaya mengkunci lawan dan sama sekali tidak mau turun dan punya pukulan geledek, berwarna merah darah dengan kaki putih mengkilap dikawinkan dengan babon warna kelabu dengan gaya tarung atas dan punya gaya brakot, berkaki putih bercak hitam Maka kolaborasi keduanya akan menghasilkan anakan dengan warna kelabu api (60%-70%) dan sisanya berwarna merah darah dengan sedikit campuran kelabu atau bahkan merah namun saat lepas ngurak akan berubah menjadi kelabu darah, dengan kaki putih bercak hitam (55%-60%) dan sebagian berkaki putih mulus dengan gaya tarung brakot sampai tahap 85%.
Gaya tarungnya mungkin akan berkombinasi dengan locked namun tidak akan full locked. Anakan dapat full brakot namun tidak akan full locked. Artinya setiap anakannya akan ada brakotnya walau hanya 20%.
Inilah yang disebut dengan beternak seperti membuat karya seni, harus ada modal konsep di awal berternak. Ada sebuah rangkaian gen yang akan menyambung dinamis sehingga menghasilkan anakan yang sesuai harapan. Seperti pula karya seni dengan kombinasi unsur warna, garis, tekstur bentuk, dll bisa menghasilkan karya yang indah.
3. Memilih pasangan indukan yang ideal
Dalam budidaya ayam aduan, pasangan indukan adalah hal yang sulit di prediksi akan hasil anakannya. Walaupun peternak sudah berusaha mencari indukan yang terbaik, bahkan juga sampai mengimpornya dari negara luar, namun hasilnya tidak sesuai harapan itu sudah sering terjadi. Hal inilah yang sering membuat peternak putus asa dan akhirnya berhenti berternak.
Menurut pengalaman yang ada, memilih indukan tidak harus yang sangat mahal yang penting kualitasnya mumpuni sebagai indukan. Pemilihan indukan lebih baik yang memiliki gaya tarung yang sama atau hampir sama antara pejantan dan betinanya. Ini akan lebih memberikan kemungkinan hasil anakan sama dengan indukannya.
Baca juga: Tips Mengawinkan Induk Ayam Aduan
Misalnya peternak ingin menghasilkan anakan yang mempunyai gaya tarung brakot, maka sebaiknya peternak mencari pejantan yang punya gaya brakot dengan kualitas baik dan betina dengan gaya yang sama. Dengan demikian kemungkinan besar akan menghasilkan anakan yang sama dengan indukannya.
Ada 2 contoh tipe peternak, yang pertama peternak yang mencetak gaya tarung yang sudah ada dan kedua peternak yang menciptakan gaya tarung baru. Bagi peternak yang berorientasi pada penjualan cepat, biasanya akan memilih menjadi peternak yang pertama.
Dikarenakan peternak yang mencetak gaya tarung yang sudah ada akan lebih mudah prosesnya jika dibandingkan peternak yang menciptakan gaya tarung yang belum ada. Peternak yang mencetak gaya tarung tertentu cukup mudah karena hanya mengkawinkan gaya tarung yang sama, maka akan melahirkan anakan yang sama dengan induk jantan atau betina.
Pasangan indukan yang ideal adalah pasangan yang dapat menghasilkan gaya tarung sesuai dengan harapan peternak. Maka, carilah pejantan dan indukan yang mempunyai gaya tarung yang sama/senada.
4. Pemacek produktif dengan rawatan intensif
Istilah pemacek bagi penghobi ayam laga adalah ayam jawara yang telah pensiun dari karirnya sebagai petarung dan dijadikan pejantan untuk memberikan keturunan yang sesuai dengan harapan peternak.
Menilik kenyataan yang ada bahwa banyak penghobi ayam laga menganggap pemacek dianggap tidak lagi produktif bagi penghobi ayam petarung lantaran pacek tak lagi dapat menghasilkan rupiah atau sekedar menghibur sang penghobi ayam laga. Hingga penghobinya tersebut memberikan perlakuan yang berbeda pada si ayam. Saat muda, pacek sudah tentu ayam yang diagung-agungkan. Perlakuan yang diterima oleh pacek juga tidak sama seperti saat dirinya masih sering masuk ke ring pertandingan. Makanan yang diberikan sering kali makanan yang tidak layak dan kurang bergizi.
Baca juga: 6 Kesalahan Umum Dalam Merawat Ayam Aduan
Yang benar adalah pemacek bukan tidak berharga, justru disaat inilah fungsi pemacek menjadi sentral dan roda penghasilan bagi keterlanjutan hobi dan ekonomi penghobi. Bayangkan saja jika pemacek ini tidak ada atau mendapat perlakuan yang kurang layak dari peternak, tentu tidak akan menghasilkan anakan yang berkualitas.
Pemacek ibarat mesin produksi bagi petarung-petarung di generasi mendatang. Jadi sudah sepantasnya mendapatkan perhatian khusus dari penghobi dan peternak. Agar mesin produksi awet dan hasilnya memuaskan, perlu adanya perawatan dan perhatian khusus. Ayam pemacek dapat dirawat dengan memberikan pakan seperti layaknya ayam yang masih aktif dengan beberapa olah raga untuk menjaga kebugaran.
Senam kebugaran yang paling baik bagi ayam pemacek adalah lari seminggu 1 kali dengan durasi 10 menit. Jemur dan mandi pagi masih juga dibutuhkan untuk memastikan ayam bebas dari kutu dan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Jangan lupa dengan makan yang cukup gizi.
Kawinkan betina secara bergilir sehari 1 betina saja dan betina tidak perlu dikawinkan berkali-kali dalam sehari. Ini hanya akan memboroskan sperma pejantan. Sperma yang disalurkan ke betina secara bersamaan akan membuahi sel telur. Sel telur yang sudah di buahi tidaklah dapat dibuahi kembali dengan lain sperma.
Dengan kondisi pemacek yang prima dengan betina yang sehat dan gemuk memastikan pasangan ini akan menghasilkan anakan terbaik. Peternak sebaiknya terus memperhatikan perkembangan pasangan indukan ini demi menjaga kualitas telur.
5. Kawinkan saat suhu dingin untuk mendapat anakan dominan jantan
Tidak sedikit peternak yang kecewa saat mendapati anakan ayamnya didominasi oleh jenis kelamin betina. Kekecewaan peternak bukan saja soal kualitas, namun banyaknya betina sudah tentu akan mengurangi pendapatan hasil ternak karena harga jual betina lebih murah dari jantan.
Memang belum ada teknik yang bisa menjamin semua hasil anakan jantan. Namun dari pengalaman para beberapa peternak senior, hal ini dapat disiasati dengan mengawinkan indukan saat suhu udara cenderung dingin.
Suhu dingin bisa didapati saat senja atau malam hari, atau musim penghujan awal. Pilihan lain yang ideal adalah dengan mengawinkan pasangan indukan di daerah pegunungan yang suhunya jauh lebih sejuk dari pesisir.
Suhu dingin akan menjaga kualitas sperma lebih baik daripada suhu yang panas. Dengan sperma yang baik, gen jantan akan lebih kuat. Saat gen jantan lebih kuat, setidaknya sifat menurunnya akan kuat juga. Gen jantan akan membawa ayam pada sifat jantan dengan demikian setidaknya akan memaksa memunculkan tipikal jantan dan menonjolkan alat reproduksi jantan pada akhirnya.
Walau hal tersebut tidak dapat dibuktikan secara klinik, namun menurut pengalaman yang ada, hasil anakan akan lebih dominan jantan.
Selain itu, perkawinan disaat suhu rendah, kualitas tetas menjadi lebih tinggi. Coba perhatikan saat suhu sangat panas, banyak telur yang gagal tetas. Telur menjadi gagal kembang dan menyebabkan kematian janin dalam telur dan ini tentunya lebih mengecewakan lagi.
Karena alat reproduksi jantan lebih kompleks dengan adanya penis pada ayam dan kelenjar penghasil sperma, maka induksi gizi juga lebih banyak dari ayam betina. Oleh sebab itu, sebaiknya berikan pakan yang banyak megandung gizi saat musim perkawinan pada kedua pasangan indukan.
Telur yang besar dengan berat ideal akan memungkinkan menciptakan anakan berkelamin jantan. Perhatikan anakan yang lebih besar dari saudaranya yang lain, kemungkinan ayam tersebut adalah jantan. Maka, dalam proses mulai perkawinan sampai proses telur dalam indung telur induknya, berikan makanan yang cukup.
Baca juga: Tips Perawatan Anak Ayam Aduan Setelah Menetas Hingga Umur 6 Bulan
Dengan cukupnya nutrisi, jantan diharapkan lebih banyak muncul. Sifat-sifat jantan yang ingin mendominasi, sudah mulai terlihat saat proses menjadi telur dengan menyerap lebih banyak nutrisi dari induknya dibandingkan telur yang kemungkinan betina.
Telur jantan dengan bentuk lebih besar dari betina mungkin tidak begitu terlihat, namun dapat ditimbang dengan alat pengukur. Ada kemungkinan telur dngan berat lebih dari saudaranya yang paling ringan adalah jantan.
6. Seleksi telur
Para sobat Penghobi ayam laga pasti menginginkan anakan unggul. Namun mungkin kadang lupa bahwa anakan unggul tidak serta merta ada begitu saja. Ada serangkaian proses yang harus dilakukan dan seleksi ketat diantara banyak calon anakan unggulan.
Dimulai dari indukan sehat yang bebas penyakit dan parasit, sampai seleksi telur yang sangat rumit. Seleksi telur bukan mengenai jantan atau betina, namun mengetahui ciri-ciri telur yang sehat dan memenuhi kualifikasi.
Telur yang sehat tentunya akan menghasilkan anakan yang sehat dan maksimal dalam pertumbuhan fisik dan mentalnya dan juga kemungkinan besar telur tersebut menetas. Bagaimana menentukan telur yang kualifikatif?
Pertama pastikan bentuk telur bulat. Secara kasat mata, telur yang bulat berarti lekukan bulatannya sempurna, maksudnya tidak terjadi lengkungan abnormal pada telur tersebut. Tapi kan telur itu lonjong bukan bulat? Benar sekali. Namun bulat disini adalah lekukannya seperti telur pada umumnya. Terkadang kita melihat telur yang lonjongnya mempunyai lekukan "aneh" yang tidak seperti bagaimana mestinya.
Kedua adalah warna cangkang telur merata. Warna yang tidak merata menandakan ada sebagian zat pembentuk telur yang mengalami degradasi. Ini tentu akan berpengaruh pada kualitas telur itu sendiri. Warna yang tidak merata dapat berpengeruh pada rendahnya faktor tetas.
Warna telur seperti biru atau hijau pada jenis ayam tertentu, bukan merupakan acuan dalam pembahasan ini. Karena warna yang demikian dipengaruhi oleh gen bukan merupakan ciri dasar telur yang sehat seperti yang sedang dibahas.
Selain bentuk dan warna, permukaan telur yang licin juga menjadi faktor penting untuk menentukan kualitas telur. Terkadang kita lihat ada telur yang permukaannya berbentol. Telur seperti ini walau tidak pengaruh pada persentase tetas, namun sebaiknya dihindari.
Telur dengan bintik-bintik dipermukaannya, menandakan unsur yang tidak merata pada telur itu sendiri. Telur yang tidak sempurna bisa saja menghasilkan anakan yang tidak sempurna juga.
Selain faktor intern telur, faktor ekstern juga perlu di perhatikan. Telur yang baik, adalah telur yang tidak mengalami goncangan. Telur walaupun dalam kondisi baik kemudian terjatuh atau menggelinding dengan kuat, sebaiknya jangan dipilih.
Secara kasat mata mungkin telur baik-baik saja. Namun kita tidak tahu kondisi didalamnya. Jadi sebaiknya pilih telur yang benar-benar baik untuk mendapatkan anakan kualitas unggul.
7. Kandang pengaruhi daya kembang anak ayam
Kandang ayam merupakan salah satu sarana utama dalam pemeliharaan anak ayam. Sebagai sarana utama, kandang harus mempunyai luas yang cukup agar anakan ayam tidak berdesakan dan berebut makanan yang akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan kesehatan ayam.
Baca juga: Mau Kandang Yang Baik, Gini Caranya!
Luas kandang ayam harus disesuaikan dengan populasi yang ada dan ukuran tubuh ayam. Untuk anakan usia dibawah 1 bulan, kandang dengan ukuran 1 meter x 1 meter dapat menampung maksimal 10-15 ekor ayam. Jangan isi kandang terlalu penuh. Selain berdesakan, juga akan berpengaruh pada kesehatan anak ayam itu sendiri dan pertumbuhan ayam bisa terhambat.
Dan juga kelengkapan seperti tempat minum dan tempat makanan juga harus diperhatikan. Tempat minum dan tempat makanan harus bisa mencukupi untuk banyaknya anakan dalam satu kandang. Jangan sampai anakan berebut makanan yang pada akhirnya akan menimbulkan sifat kanibal pada anak ayam.
Perebutan makanan, menimbulkan persaingan dominasi. Sehingga anakan yang tergolong kecil akan menjadi mangsa bagi anggota koloni yang lebih besar.
Alas pijak yang baik juga dibutuhkan. Sehingga tidak menyebabkan kecacatan jari kaki ayam. Pijakan dapat berupa pasir, tanah atau bambu. Hindari pijakan berupa logam yang mudah berkarat. Hal tersebut akan berakibat pada terlukanya telapak kaki dan menyebabkan penyakit bubul.
Dinding kandang untuk anakan usia dibawah 1 bulan sebaiknya menggunakan pagar yang rapat dan terhindar dari hembusan angin langsung. Hembusan angin langsung akan membuat anakan ayam kedinginan dan akhirnya akan nafsu makan berkurang. Anak ayam yang kedinginan cenderung bergerombol untuk menghangatkan diri dan tidak menyentuh makanan sehingga sumber protein untuk pertumbuhan fisiknya berkurang.
Anakan ayam yang kedinginan akan mudah terserang penyakit dan akhirnya mati. Berikan penerangan sebagai alat bantu mencari makanan dan sebagai pemghangat ruangan. Peternak dapat menggunakan bohlam untuk membantu menstabilkan suhu udara dalam kandang. Gunakan bohlam ukuran 5 - 10 watt untuk kandang seluas 1 meter x 1 meter. Kondisi kandang yang terlalu panas tidak baik juga untuk perkembangan. Anakan ayam akan sibuk minum untuk mengatasi dehidrasinya dibandingkan untuk makan.
Suhu udara dalam kandang sebaiknya tidak kurang dari 27 derajat celcius dan tidak lebih dari 33 derajat celcius. Untuk mengetahui dan menjaga stabilitas suhu udara kandang, peternak dapat meletakkan termometer didalam kandang.
Pastikan sirkulasi udara kandang lancar. Sirkulasi yang buruk dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan pada anak ayam, contoh penyakit ngorok. Peternak dapat membuat lubang pada sisi atas atau samping kandang untuk keluar masuknya udara
8. Seleksi anakan usia 3 bulan
Ayam yang berusia 3 bulan sudah saatnya melalui seleksi kembali setelah mengalamis seleksi telur. Anakan usia 3 bulan sudah harus mempunyai ketangkasan yang baik. Gerak-gerik yang lincah akan membentuk otot tubuh yang baik.
Baca juga: Panduan Lengkap Perawatan Ayam Muda (Masa Emas Pertumbuhan)
Seleksi ini sangat membantu oleh peternak. Mengingat harga pakan yang tinggi dan rendahnya nilai jual ayam petarung kualitas rendah. Untuk mengatasi kerugian atas ongkos rawat, peternak sebaiknya melakukan seleksi sejak dini.
Ayam-ayam dengan kualitas kurang baik, sudah seharusnya disingkirkan. Selain merugikan dalam sisi ekonomi juga merugikan nama baik peternak dikalangan penghobi ayam laga.
Pada umumnya, satu tetasan dengan 10 ekor anakan, hanya akan menghasilkan anakan kualitas baik dikisaran 60% saja. Seleksi anakan 3 bulan ini dapat dilakukan dengan cara melepaskan anakan dari kandang, lihat anakan mana yang mempunyai kegesitan lebih baik dari saudaranya.
Peternak juga dapat memberikan serangga hidup disekitar anakan ayam. Anakan yang baik akan mempunyai keberanian dan ketangkasan dalam mematuk serangga dan memakannya paling banyak.
Hal ini dilakukan tentu dalam kondisi anakan ayam yang sehat. Jika ada anakan ayam yang sakit, seleksi ini sebaiknya ditunda sampai anakan semua dalam kondisi baik agar ada objektifitas dan keadilan perlakuan dalam menyeleksi. Seleksi dengan meraba fisik ayam juga akan memberikan sebuah gambaran pada ayam yang akan tereliminasi atau yang akan lolos.
Ayam yang baik, tentu mempunyai fisik yang baik pula. Ditandai dengan body anakan yang bulat dengan kaki kekar. Body yang bulat akan memberikan kekuatan dinamis yang lebih baik dari ayam dengan body yang tipis.
Dari sisi ketahanan tubuh, tubuh bulat juga lebih kuat menerima serangan nantinya saat dewasa. Jauhi badan ayam yang tipis dan pipih. Tubuh seperti ini rentan ambruk saat menerima serangan dan akan kalah saat melakukan aksi saling dorong.
Mata yang tajam dan jernih juga menjadi salah satu ciri bahwa ayam tersebut memang masuk kriteria ayam bagus. Mata yang jernih menandakan ketajaman pandangan terhadap gerakan yang mendadak. Ayam seperti ini adalah ayam dengan karakter menghindar yang baik nantinya saat dewasa.
Mata yang jernih juga menjadi acuan bahwa ayam tersebut mempunyai aura yang akan menakutkan lawan-lawannya. Mata yang tajam dan jernih mempunyai nilai mistis tersendiri bagi ayam seperti juga warna.
9. Ayam usia 3 bulan sudah harus latih otot
Banyak ditemui anak ayam aduan usia 3-5 bulan sama sekali tidak keluar dari kandang. Banyak alasan peternak melakukan hal tersebut. Salah satu agar sari makanan terserap untuk pertumbuhan tulang. Namun apakah diketahui, bahwa hal tersebut justru akan membuat otot ayam kurang terlatih sejak dini. Ayam yang seperti ini akan cenderung lamban dan mudah terserang penyakit.
Baca juga: 6 Kesalahan Umum Dalam Merawat Ayam Aduan
Usia 3 bulan merupakan usia pertumbuhan. Dibutuhkan banyak nutrisi agar mencapai perkembangan maksimal. Saat masa perkembangan inilah justru anakan ayam dilatih untuk bergerak lincah agar otot terbentuk dengan sempurna sebagai ayam petarung.
Otot yang terbiasa dengan gerakan gesit, akan lebih membentuk karakter ayam nantinya saat mencapai usia dewasa. Coba perhatikan ayam-ayam kampung yang liar. Betapa ayam kampung jauh lebih cekatan dibandingkan ayam-ayam lain yang dikurung sejak kecil?
Sobat penghobi ayam aduan tentu tahu ayam burma. Ayam dengan tubuh mungil namun gesit ini pernah merajai dunia ayam aduan. Coba pelihara ayam burma dengan cara dikurung terus menerus sampai usia dewasa. Dapat saya pastikan gerak gesitnya akan berkurang jika dibandingkan ayam burma yang model di tenggar (dikandang dengan kandang luas).
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Sebagai alat untuk menggerakkan, tentu butuh olah gerak agar mencapai fungsi yang maksimal. Tanpa olah gerak, otot akan mengalami kendala dalam fungsinya.
Coba kita ambil contoh lagi, mengapa pemain sepak bola dunia begitu lihai dan kuat dalam kejar mengejar dan mempermainkan bola? Jawabannya adalah karena mereka terbiasa dan terlatih untuk melakukan hal tersebut sejak dini.
Latihan ini tentu mereka lakukan sejak mereka masih belia. Saat latihan diberikan pada usia matang, biasanya hasilnya juga kurang maksimal jika dibandingkan dengan mereka yang sudah sejak dini dilatih. Begitu juga dengan anakan ayam petarung. Segala aspek yang mendukung gaya pertarungan ayam, harus sudah diberikan sejak dini sesuai dengan porsinya.
Latihan otot untuk periode awal ini, anakan ayam cukup diberikan kebebasan untuk saling mengejar, berlari dan meloncat sesuai dengan keinginannya. Jangan paksa memberikan beban pada otot ayam dengan berlebihan. Hal ini hanya akan mencederai otot ayam yang masih lunak dan belum terlatih.
Dunia ternak khususnya di sini ternak ayam aduan sudah menjadi usaha yang cukup menjanjikan. Meninjau kenyataan yang ada bahwa setiap bulan peternak ayam aduan dengan nama/brand yang terkenal dengan kualitas ayamnya dapat mengeruk hasil puluhan juta rupiah per bulannya. Dari hal inilah kemudian dunia ternak menjadi ladang perebutan antar peternak ayam aduan untuk menggait pelanggan yang semakin lama semakin meningkat.
Dunia ternak ayam aduan saat ini sudah menjadi seperti kancah politik. Saling menjatuhkan dan makan memakan antar peternak sudah bukan hal yang asing lagi. Dengan kondisi yang seperti itu, peternak sejati cenderung menyingkir dari pergulatan seperti ini dengan membangun idealisme masing-masing.
Baca juga: Untuk Pemula: Peluang dan Resiko Budidaya Ternak Ayam Bangkok
Banyak diantara mereka mengasingkan diri dan asik dengan ayam-ayamny yang luar biasa dengan membelai mesra tiap helai bulunya. Ada juga mereka yang menimang si anak ayam mungil dengan kaki lucu dan bulu halus dari buaian induk ayam yang mungkin saja galak, kemudian melemparnya ke langit dan menangkapnya kembali dengan lembut. Sungguh bisa membuat terhibur mereka.
Dan mereka-mereka itu adalah sang idealis tulen yang menutup telinga mereka dengan rapat sampai tak ada lagi gemuruh guruh dapat menyeruak masuk ke gendang telinga mereka yang suci.
2. Berternak itu seperti berkarya seni
Seorang seniman dalam membuat sebuah karya seni yang baik perlu ada konsep yang baik pula, yang nantinya konsep tersebut menjadi patokan utama untuk hasil karya seni. Seperti halnya seorang peternak, dia harus punya konsep yang menjadi patokan dalam proses berternak.
Baca juga: Mencetak Ayam Petarung Unggul
Contohnya adalah ada pejantan dengan gaya tarung cenderung atas dengan gaya mengkunci lawan dan sama sekali tidak mau turun dan punya pukulan geledek, berwarna merah darah dengan kaki putih mengkilap dikawinkan dengan babon warna kelabu dengan gaya tarung atas dan punya gaya brakot, berkaki putih bercak hitam Maka kolaborasi keduanya akan menghasilkan anakan dengan warna kelabu api (60%-70%) dan sisanya berwarna merah darah dengan sedikit campuran kelabu atau bahkan merah namun saat lepas ngurak akan berubah menjadi kelabu darah, dengan kaki putih bercak hitam (55%-60%) dan sebagian berkaki putih mulus dengan gaya tarung brakot sampai tahap 85%.
Gaya tarungnya mungkin akan berkombinasi dengan locked namun tidak akan full locked. Anakan dapat full brakot namun tidak akan full locked. Artinya setiap anakannya akan ada brakotnya walau hanya 20%.
Inilah yang disebut dengan beternak seperti membuat karya seni, harus ada modal konsep di awal berternak. Ada sebuah rangkaian gen yang akan menyambung dinamis sehingga menghasilkan anakan yang sesuai harapan. Seperti pula karya seni dengan kombinasi unsur warna, garis, tekstur bentuk, dll bisa menghasilkan karya yang indah.
3. Memilih pasangan indukan yang ideal
Dalam budidaya ayam aduan, pasangan indukan adalah hal yang sulit di prediksi akan hasil anakannya. Walaupun peternak sudah berusaha mencari indukan yang terbaik, bahkan juga sampai mengimpornya dari negara luar, namun hasilnya tidak sesuai harapan itu sudah sering terjadi. Hal inilah yang sering membuat peternak putus asa dan akhirnya berhenti berternak.
Menurut pengalaman yang ada, memilih indukan tidak harus yang sangat mahal yang penting kualitasnya mumpuni sebagai indukan. Pemilihan indukan lebih baik yang memiliki gaya tarung yang sama atau hampir sama antara pejantan dan betinanya. Ini akan lebih memberikan kemungkinan hasil anakan sama dengan indukannya.
Baca juga: Tips Mengawinkan Induk Ayam Aduan
Misalnya peternak ingin menghasilkan anakan yang mempunyai gaya tarung brakot, maka sebaiknya peternak mencari pejantan yang punya gaya brakot dengan kualitas baik dan betina dengan gaya yang sama. Dengan demikian kemungkinan besar akan menghasilkan anakan yang sama dengan indukannya.
Ada 2 contoh tipe peternak, yang pertama peternak yang mencetak gaya tarung yang sudah ada dan kedua peternak yang menciptakan gaya tarung baru. Bagi peternak yang berorientasi pada penjualan cepat, biasanya akan memilih menjadi peternak yang pertama.
Dikarenakan peternak yang mencetak gaya tarung yang sudah ada akan lebih mudah prosesnya jika dibandingkan peternak yang menciptakan gaya tarung yang belum ada. Peternak yang mencetak gaya tarung tertentu cukup mudah karena hanya mengkawinkan gaya tarung yang sama, maka akan melahirkan anakan yang sama dengan induk jantan atau betina.
Pasangan indukan yang ideal adalah pasangan yang dapat menghasilkan gaya tarung sesuai dengan harapan peternak. Maka, carilah pejantan dan indukan yang mempunyai gaya tarung yang sama/senada.
4. Pemacek produktif dengan rawatan intensif
Istilah pemacek bagi penghobi ayam laga adalah ayam jawara yang telah pensiun dari karirnya sebagai petarung dan dijadikan pejantan untuk memberikan keturunan yang sesuai dengan harapan peternak.
Menilik kenyataan yang ada bahwa banyak penghobi ayam laga menganggap pemacek dianggap tidak lagi produktif bagi penghobi ayam petarung lantaran pacek tak lagi dapat menghasilkan rupiah atau sekedar menghibur sang penghobi ayam laga. Hingga penghobinya tersebut memberikan perlakuan yang berbeda pada si ayam. Saat muda, pacek sudah tentu ayam yang diagung-agungkan. Perlakuan yang diterima oleh pacek juga tidak sama seperti saat dirinya masih sering masuk ke ring pertandingan. Makanan yang diberikan sering kali makanan yang tidak layak dan kurang bergizi.
Baca juga: 6 Kesalahan Umum Dalam Merawat Ayam Aduan
Yang benar adalah pemacek bukan tidak berharga, justru disaat inilah fungsi pemacek menjadi sentral dan roda penghasilan bagi keterlanjutan hobi dan ekonomi penghobi. Bayangkan saja jika pemacek ini tidak ada atau mendapat perlakuan yang kurang layak dari peternak, tentu tidak akan menghasilkan anakan yang berkualitas.
Pemacek ibarat mesin produksi bagi petarung-petarung di generasi mendatang. Jadi sudah sepantasnya mendapatkan perhatian khusus dari penghobi dan peternak. Agar mesin produksi awet dan hasilnya memuaskan, perlu adanya perawatan dan perhatian khusus. Ayam pemacek dapat dirawat dengan memberikan pakan seperti layaknya ayam yang masih aktif dengan beberapa olah raga untuk menjaga kebugaran.
Senam kebugaran yang paling baik bagi ayam pemacek adalah lari seminggu 1 kali dengan durasi 10 menit. Jemur dan mandi pagi masih juga dibutuhkan untuk memastikan ayam bebas dari kutu dan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Jangan lupa dengan makan yang cukup gizi.
Kawinkan betina secara bergilir sehari 1 betina saja dan betina tidak perlu dikawinkan berkali-kali dalam sehari. Ini hanya akan memboroskan sperma pejantan. Sperma yang disalurkan ke betina secara bersamaan akan membuahi sel telur. Sel telur yang sudah di buahi tidaklah dapat dibuahi kembali dengan lain sperma.
Dengan kondisi pemacek yang prima dengan betina yang sehat dan gemuk memastikan pasangan ini akan menghasilkan anakan terbaik. Peternak sebaiknya terus memperhatikan perkembangan pasangan indukan ini demi menjaga kualitas telur.
5. Kawinkan saat suhu dingin untuk mendapat anakan dominan jantan
Tidak sedikit peternak yang kecewa saat mendapati anakan ayamnya didominasi oleh jenis kelamin betina. Kekecewaan peternak bukan saja soal kualitas, namun banyaknya betina sudah tentu akan mengurangi pendapatan hasil ternak karena harga jual betina lebih murah dari jantan.
Memang belum ada teknik yang bisa menjamin semua hasil anakan jantan. Namun dari pengalaman para beberapa peternak senior, hal ini dapat disiasati dengan mengawinkan indukan saat suhu udara cenderung dingin.
Suhu dingin bisa didapati saat senja atau malam hari, atau musim penghujan awal. Pilihan lain yang ideal adalah dengan mengawinkan pasangan indukan di daerah pegunungan yang suhunya jauh lebih sejuk dari pesisir.
Suhu dingin akan menjaga kualitas sperma lebih baik daripada suhu yang panas. Dengan sperma yang baik, gen jantan akan lebih kuat. Saat gen jantan lebih kuat, setidaknya sifat menurunnya akan kuat juga. Gen jantan akan membawa ayam pada sifat jantan dengan demikian setidaknya akan memaksa memunculkan tipikal jantan dan menonjolkan alat reproduksi jantan pada akhirnya.
Walau hal tersebut tidak dapat dibuktikan secara klinik, namun menurut pengalaman yang ada, hasil anakan akan lebih dominan jantan.
Selain itu, perkawinan disaat suhu rendah, kualitas tetas menjadi lebih tinggi. Coba perhatikan saat suhu sangat panas, banyak telur yang gagal tetas. Telur menjadi gagal kembang dan menyebabkan kematian janin dalam telur dan ini tentunya lebih mengecewakan lagi.
Karena alat reproduksi jantan lebih kompleks dengan adanya penis pada ayam dan kelenjar penghasil sperma, maka induksi gizi juga lebih banyak dari ayam betina. Oleh sebab itu, sebaiknya berikan pakan yang banyak megandung gizi saat musim perkawinan pada kedua pasangan indukan.
Telur yang besar dengan berat ideal akan memungkinkan menciptakan anakan berkelamin jantan. Perhatikan anakan yang lebih besar dari saudaranya yang lain, kemungkinan ayam tersebut adalah jantan. Maka, dalam proses mulai perkawinan sampai proses telur dalam indung telur induknya, berikan makanan yang cukup.
Baca juga: Tips Perawatan Anak Ayam Aduan Setelah Menetas Hingga Umur 6 Bulan
Dengan cukupnya nutrisi, jantan diharapkan lebih banyak muncul. Sifat-sifat jantan yang ingin mendominasi, sudah mulai terlihat saat proses menjadi telur dengan menyerap lebih banyak nutrisi dari induknya dibandingkan telur yang kemungkinan betina.
Telur jantan dengan bentuk lebih besar dari betina mungkin tidak begitu terlihat, namun dapat ditimbang dengan alat pengukur. Ada kemungkinan telur dngan berat lebih dari saudaranya yang paling ringan adalah jantan.
6. Seleksi telur
Para sobat Penghobi ayam laga pasti menginginkan anakan unggul. Namun mungkin kadang lupa bahwa anakan unggul tidak serta merta ada begitu saja. Ada serangkaian proses yang harus dilakukan dan seleksi ketat diantara banyak calon anakan unggulan.
Dimulai dari indukan sehat yang bebas penyakit dan parasit, sampai seleksi telur yang sangat rumit. Seleksi telur bukan mengenai jantan atau betina, namun mengetahui ciri-ciri telur yang sehat dan memenuhi kualifikasi.
Telur yang sehat tentunya akan menghasilkan anakan yang sehat dan maksimal dalam pertumbuhan fisik dan mentalnya dan juga kemungkinan besar telur tersebut menetas. Bagaimana menentukan telur yang kualifikatif?
Pertama pastikan bentuk telur bulat. Secara kasat mata, telur yang bulat berarti lekukan bulatannya sempurna, maksudnya tidak terjadi lengkungan abnormal pada telur tersebut. Tapi kan telur itu lonjong bukan bulat? Benar sekali. Namun bulat disini adalah lekukannya seperti telur pada umumnya. Terkadang kita melihat telur yang lonjongnya mempunyai lekukan "aneh" yang tidak seperti bagaimana mestinya.
Kedua adalah warna cangkang telur merata. Warna yang tidak merata menandakan ada sebagian zat pembentuk telur yang mengalami degradasi. Ini tentu akan berpengaruh pada kualitas telur itu sendiri. Warna yang tidak merata dapat berpengeruh pada rendahnya faktor tetas.
Warna telur seperti biru atau hijau pada jenis ayam tertentu, bukan merupakan acuan dalam pembahasan ini. Karena warna yang demikian dipengaruhi oleh gen bukan merupakan ciri dasar telur yang sehat seperti yang sedang dibahas.
Selain bentuk dan warna, permukaan telur yang licin juga menjadi faktor penting untuk menentukan kualitas telur. Terkadang kita lihat ada telur yang permukaannya berbentol. Telur seperti ini walau tidak pengaruh pada persentase tetas, namun sebaiknya dihindari.
Telur dengan bintik-bintik dipermukaannya, menandakan unsur yang tidak merata pada telur itu sendiri. Telur yang tidak sempurna bisa saja menghasilkan anakan yang tidak sempurna juga.
Selain faktor intern telur, faktor ekstern juga perlu di perhatikan. Telur yang baik, adalah telur yang tidak mengalami goncangan. Telur walaupun dalam kondisi baik kemudian terjatuh atau menggelinding dengan kuat, sebaiknya jangan dipilih.
Secara kasat mata mungkin telur baik-baik saja. Namun kita tidak tahu kondisi didalamnya. Jadi sebaiknya pilih telur yang benar-benar baik untuk mendapatkan anakan kualitas unggul.
7. Kandang pengaruhi daya kembang anak ayam
Kandang ayam merupakan salah satu sarana utama dalam pemeliharaan anak ayam. Sebagai sarana utama, kandang harus mempunyai luas yang cukup agar anakan ayam tidak berdesakan dan berebut makanan yang akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan kesehatan ayam.
Baca juga: Mau Kandang Yang Baik, Gini Caranya!
Luas kandang ayam harus disesuaikan dengan populasi yang ada dan ukuran tubuh ayam. Untuk anakan usia dibawah 1 bulan, kandang dengan ukuran 1 meter x 1 meter dapat menampung maksimal 10-15 ekor ayam. Jangan isi kandang terlalu penuh. Selain berdesakan, juga akan berpengaruh pada kesehatan anak ayam itu sendiri dan pertumbuhan ayam bisa terhambat.
Dan juga kelengkapan seperti tempat minum dan tempat makanan juga harus diperhatikan. Tempat minum dan tempat makanan harus bisa mencukupi untuk banyaknya anakan dalam satu kandang. Jangan sampai anakan berebut makanan yang pada akhirnya akan menimbulkan sifat kanibal pada anak ayam.
Perebutan makanan, menimbulkan persaingan dominasi. Sehingga anakan yang tergolong kecil akan menjadi mangsa bagi anggota koloni yang lebih besar.
Alas pijak yang baik juga dibutuhkan. Sehingga tidak menyebabkan kecacatan jari kaki ayam. Pijakan dapat berupa pasir, tanah atau bambu. Hindari pijakan berupa logam yang mudah berkarat. Hal tersebut akan berakibat pada terlukanya telapak kaki dan menyebabkan penyakit bubul.
Dinding kandang untuk anakan usia dibawah 1 bulan sebaiknya menggunakan pagar yang rapat dan terhindar dari hembusan angin langsung. Hembusan angin langsung akan membuat anakan ayam kedinginan dan akhirnya akan nafsu makan berkurang. Anak ayam yang kedinginan cenderung bergerombol untuk menghangatkan diri dan tidak menyentuh makanan sehingga sumber protein untuk pertumbuhan fisiknya berkurang.
Anakan ayam yang kedinginan akan mudah terserang penyakit dan akhirnya mati. Berikan penerangan sebagai alat bantu mencari makanan dan sebagai pemghangat ruangan. Peternak dapat menggunakan bohlam untuk membantu menstabilkan suhu udara dalam kandang. Gunakan bohlam ukuran 5 - 10 watt untuk kandang seluas 1 meter x 1 meter. Kondisi kandang yang terlalu panas tidak baik juga untuk perkembangan. Anakan ayam akan sibuk minum untuk mengatasi dehidrasinya dibandingkan untuk makan.
Suhu udara dalam kandang sebaiknya tidak kurang dari 27 derajat celcius dan tidak lebih dari 33 derajat celcius. Untuk mengetahui dan menjaga stabilitas suhu udara kandang, peternak dapat meletakkan termometer didalam kandang.
Pastikan sirkulasi udara kandang lancar. Sirkulasi yang buruk dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan pada anak ayam, contoh penyakit ngorok. Peternak dapat membuat lubang pada sisi atas atau samping kandang untuk keluar masuknya udara
8. Seleksi anakan usia 3 bulan
Ayam yang berusia 3 bulan sudah saatnya melalui seleksi kembali setelah mengalamis seleksi telur. Anakan usia 3 bulan sudah harus mempunyai ketangkasan yang baik. Gerak-gerik yang lincah akan membentuk otot tubuh yang baik.
Baca juga: Panduan Lengkap Perawatan Ayam Muda (Masa Emas Pertumbuhan)
Seleksi ini sangat membantu oleh peternak. Mengingat harga pakan yang tinggi dan rendahnya nilai jual ayam petarung kualitas rendah. Untuk mengatasi kerugian atas ongkos rawat, peternak sebaiknya melakukan seleksi sejak dini.
Ayam-ayam dengan kualitas kurang baik, sudah seharusnya disingkirkan. Selain merugikan dalam sisi ekonomi juga merugikan nama baik peternak dikalangan penghobi ayam laga.
Pada umumnya, satu tetasan dengan 10 ekor anakan, hanya akan menghasilkan anakan kualitas baik dikisaran 60% saja. Seleksi anakan 3 bulan ini dapat dilakukan dengan cara melepaskan anakan dari kandang, lihat anakan mana yang mempunyai kegesitan lebih baik dari saudaranya.
Peternak juga dapat memberikan serangga hidup disekitar anakan ayam. Anakan yang baik akan mempunyai keberanian dan ketangkasan dalam mematuk serangga dan memakannya paling banyak.
Hal ini dilakukan tentu dalam kondisi anakan ayam yang sehat. Jika ada anakan ayam yang sakit, seleksi ini sebaiknya ditunda sampai anakan semua dalam kondisi baik agar ada objektifitas dan keadilan perlakuan dalam menyeleksi. Seleksi dengan meraba fisik ayam juga akan memberikan sebuah gambaran pada ayam yang akan tereliminasi atau yang akan lolos.
Ayam yang baik, tentu mempunyai fisik yang baik pula. Ditandai dengan body anakan yang bulat dengan kaki kekar. Body yang bulat akan memberikan kekuatan dinamis yang lebih baik dari ayam dengan body yang tipis.
Dari sisi ketahanan tubuh, tubuh bulat juga lebih kuat menerima serangan nantinya saat dewasa. Jauhi badan ayam yang tipis dan pipih. Tubuh seperti ini rentan ambruk saat menerima serangan dan akan kalah saat melakukan aksi saling dorong.
Mata yang tajam dan jernih juga menjadi salah satu ciri bahwa ayam tersebut memang masuk kriteria ayam bagus. Mata yang jernih menandakan ketajaman pandangan terhadap gerakan yang mendadak. Ayam seperti ini adalah ayam dengan karakter menghindar yang baik nantinya saat dewasa.
Mata yang jernih juga menjadi acuan bahwa ayam tersebut mempunyai aura yang akan menakutkan lawan-lawannya. Mata yang tajam dan jernih mempunyai nilai mistis tersendiri bagi ayam seperti juga warna.
9. Ayam usia 3 bulan sudah harus latih otot
Banyak ditemui anak ayam aduan usia 3-5 bulan sama sekali tidak keluar dari kandang. Banyak alasan peternak melakukan hal tersebut. Salah satu agar sari makanan terserap untuk pertumbuhan tulang. Namun apakah diketahui, bahwa hal tersebut justru akan membuat otot ayam kurang terlatih sejak dini. Ayam yang seperti ini akan cenderung lamban dan mudah terserang penyakit.
Baca juga: 6 Kesalahan Umum Dalam Merawat Ayam Aduan
Usia 3 bulan merupakan usia pertumbuhan. Dibutuhkan banyak nutrisi agar mencapai perkembangan maksimal. Saat masa perkembangan inilah justru anakan ayam dilatih untuk bergerak lincah agar otot terbentuk dengan sempurna sebagai ayam petarung.
Otot yang terbiasa dengan gerakan gesit, akan lebih membentuk karakter ayam nantinya saat mencapai usia dewasa. Coba perhatikan ayam-ayam kampung yang liar. Betapa ayam kampung jauh lebih cekatan dibandingkan ayam-ayam lain yang dikurung sejak kecil?
Sobat penghobi ayam aduan tentu tahu ayam burma. Ayam dengan tubuh mungil namun gesit ini pernah merajai dunia ayam aduan. Coba pelihara ayam burma dengan cara dikurung terus menerus sampai usia dewasa. Dapat saya pastikan gerak gesitnya akan berkurang jika dibandingkan ayam burma yang model di tenggar (dikandang dengan kandang luas).
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Sebagai alat untuk menggerakkan, tentu butuh olah gerak agar mencapai fungsi yang maksimal. Tanpa olah gerak, otot akan mengalami kendala dalam fungsinya.
Coba kita ambil contoh lagi, mengapa pemain sepak bola dunia begitu lihai dan kuat dalam kejar mengejar dan mempermainkan bola? Jawabannya adalah karena mereka terbiasa dan terlatih untuk melakukan hal tersebut sejak dini.
Latihan ini tentu mereka lakukan sejak mereka masih belia. Saat latihan diberikan pada usia matang, biasanya hasilnya juga kurang maksimal jika dibandingkan dengan mereka yang sudah sejak dini dilatih. Begitu juga dengan anakan ayam petarung. Segala aspek yang mendukung gaya pertarungan ayam, harus sudah diberikan sejak dini sesuai dengan porsinya.
Latihan otot untuk periode awal ini, anakan ayam cukup diberikan kebebasan untuk saling mengejar, berlari dan meloncat sesuai dengan keinginannya. Jangan paksa memberikan beban pada otot ayam dengan berlebihan. Hal ini hanya akan mencederai otot ayam yang masih lunak dan belum terlatih.
Sekian. semoga bermanfaat. Salam penghobi ayam laga.
Mari berdiskusi di kotak komentar, terimakasih. Salam penghobi ayam. ConversionConversion EmoticonEmoticon