Ciri-ciri ayam aduan yang berstamina bagus/tahan lama kadang sering terabaikan saat memilih atau membeli ayam, terutama bagi pemula, yang terpesona oleh tampilan lur/postur ayam aduan yang tampak tangguh. Padahal berstamina bagus merupakan modal dasar bagi ayam aduan untuk jadi ayam petarung jawara. Nah, oleh karena itu pada kesempata kali ini akan di ulas mengenai 3 modal dasar ayam aduan yang notabennya berstamina bagus, sebagai berikut:
Baca juga: Tips Memperpanjang Nafas Ayam Aduan
1. Darah
Darah yang mampu mengikat oksigen lebih banyak adalah ciri darah bagus. Oksigen di dalam darah adalah zat pembakar untuk menghasilkan energy si ayam saat melakukan pertarungan di arena. Jika oksigen mampu diikat lebih banyak oleh darah maka akan banyak pula energi yang dihasilkan, dan tidak cepat habis walaupun terus menerus digunakan oleh ayam yang sedang bertarung. Sebaliknya, jika kemampuan darah mengikat oksigen tergolong rendah, maka sedikit pula energi dihasilkan, dan tentunya energi tersebut akan cepat habis bila digunakan oleh ayam yang sedang bertarung. Akibat lanjutan dari menipisnya oksigen di darah adalah jantung akan berdenyut cepat untuk mempercepat aliran darah dalam mengambil oksigen, yang diikuti pula oleh pernafasan (paru-paru) yang semakin cepat untuk menghirup udara (oksigen), yang ditandai oleh nafas ngos-ngosan dan dada berdebar-debar.
Pada manusia, kemampuan darah mengikat oksigen tersebut dapat diukur di rumah sakit dengan mengetahui nilai HB darah, yaitu jika normal pada kisaran 13 - 18. Orang yang punya HB rendah 13-14, bisa saja menang pada perlombaan lari cepat 100 m, tetapi tidak akan sanggup berlari maraton 5 - 10 km, yang hanya bisa dimenangkan oleh pemilik HB 18 lebih. HB tinggi harus menjadi prasyarat bagi petinju, pemain sepak bola dan pelari maraton. Seperti halnya pada ayam aduan yang mencapai 5 ronde, dengan 1 ronde 15 menit. Tapi sering terjadi ayam aduan belum sampai 5 ronde udah kelelahan nafas dan berakibat gaya tarung dan pukulannya melemah dan akhirnya kalah dalam pertarungan.
Baca juga: 7 Cara Curang Dalam Adu Ayam Ini Perlu Anda Ketahui
Pada ayam bangkok petarung, HB darah umumnya dapat ditebak dari kulit muka ayam bangkok. Ayam dengan HB tinggi ditandai oleh warna seluruh kulit muka berwarna merah matang (seperti warna darah kental). Ayam HB sedang tampak muka berwarna merah sedang. Ayam HB rendah tampak warna muka kurang merah atau agak pucat.
HB darah bersifat bawaan dan nilainya umumnya tetap sejak ayam sudah mulai menginjak dewasa. Jika ayam masih muda di bawah usia 6 - 7 bulan biasanya HBnya masih rendah dan memang umumnya masih berwarna merah pucat. Hanya sedikit ayam bangkok yang sejak berusia 4 bulan sudah bermuka merah ranum.
Ayam aduan yang mempunyai HB darah yang rendah bisa dinaikkan dengan mengkonsumsi sangobion, tonikum bayer, atau tonik lever. Cara-cara ini kadang digunakan oleh pemilik ayam aduan untuk menyiapkan ayam yang akan ditarungkan. Cara tradisionalnya adalah dengan mengkonsumsi daun singkong. Tetapi meningkatkan HB dengan zat penambah darah tersebut hanya bersifat sementara saja, dan akan kembali lagi ke semula bila tidak mengkonsumsi lagi. Jadi, pemberiannya harus konsisten baik itu dalam masa latihan abar atau pertarungan di gelanggang.
HB darah adalah bersifat bawaan dari indukan dan merupakan penentu utama stamina ayam aduan, maka sejak awal sebaiknya dipilih ayam aduan yang bermuka merah ranum. Lebih baik lagi jika muka merah sudah ada sejak ayam masih mudah usia 3 - 6 bulan. Oleh karena itu, menyiapkan ayam lebih baik di mulai dari usia muda antar 3 - 6 bulan.
2. Paru-Paru
Paru-paru yang mampu menyerap dan menampung udara (oksigen) lebih banyak merupakan cirri paru-paru bagus untuk stamina. Paru-paru ini juga terkait dengan HB darah seperti diulaskan sebelumnya, karena oksigen di dalam darah berasal dari oksigen yang ditampung oleh paru-paru. Kemampuan paru-paru tersebut sulit diketahui pada ayam aduan. Apabila dilakukan uji paru paru (lama tahan nafas) dengan cara menenggelamkan kepala ayam di air merupakan hal berbahaya karena bisa menyebabkan ayam aduan mati kehabisan nafas. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jika dada ayam besar dan membusung kedepan diperkirakan memiliki paru-paru yang besar sehingga kemampuan tampungan oksigen dalam paru-parunya lebih banyak. Tetapi pada manusia tidak ada hubungan dada besar dengan kemampuan paru-paru, sehingga dirasa pendapat ini kurang menyakinkan dan perlu ada penelitian terlebih dahulu. Dada besar, membusung dan lebar lebih ditujukan kepada pertanda tulang dada bagus dan tahan pukulan di dada dan bukan berarti daya tampung oksigen juga bagus.
Kemampuan paru - paru ayam aduan sulit diukur maka terima apa adanya saja. Tetapi untuk meningkatkan kinerja paru-paru ayam aduan dapat dilatih lari, berputar, renang atau dijemur untuk membiasakan paru-paru dalam menyerap dan menampung oksigen lebih banyak. Latihan-latihan tersebut juga berguna meningkatkan kekuatan otot jantung, agar jantung ayam bangkok lebih kuat menahan getaran jantung yang berdetak cepat saat stamina menurun, atau kelelahan.
Baca juga:
TIPS MERAWAT AYAM ADUAN JADI AGRESIF
Tips Memilih Lawan Ayam Aduan
3. Tulang dan Otot
Tulang dan otot ayam aduan merupakan factor penting penentu kekuatan ayam aduan, entah itu kekuatan pukulan , dorongan, mengkunci, leher, kepakan sayam, tumpuan jari, dll. Selain itu tulang dan otot juga sebagai penunjang stamina ayam yang bagus .
Ayam aduan yang tangguh, yaitu memiliki tulang bagus (besar kuat) dan otot yang bagus (besar padat berisi), tidak terlalu bersusah payah (terasa ringan) saat mengangkat tubuh, melakukan pukulan dan melakukan gerakan lainnya. Ini akan menghemat energy si ayam, yang akhirnya dapat menghemat stamina saat melakukan pertarungan. Dengan demikian, maka ayam yang memiliki tulang dan otot yang bagus bisa berguna untuk mengemat stamina, sehingga staminanya bisa menjadi tahan lama. Maka dalam memilih ayam aduan yang tangguh, periksa tulang dan otot seluruh tubuh ayam aduan. Dalam melakukan ini harus dilakukan dengan sangat teliti dan diimbangi dengan pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni.
Sekian, semoga bermanfaat dalam memilih ayam aduan yang bagus. Salam penghobi ayam laga.
Baca juga: Tips Memperpanjang Nafas Ayam Aduan
1. Darah
Darah yang mampu mengikat oksigen lebih banyak adalah ciri darah bagus. Oksigen di dalam darah adalah zat pembakar untuk menghasilkan energy si ayam saat melakukan pertarungan di arena. Jika oksigen mampu diikat lebih banyak oleh darah maka akan banyak pula energi yang dihasilkan, dan tidak cepat habis walaupun terus menerus digunakan oleh ayam yang sedang bertarung. Sebaliknya, jika kemampuan darah mengikat oksigen tergolong rendah, maka sedikit pula energi dihasilkan, dan tentunya energi tersebut akan cepat habis bila digunakan oleh ayam yang sedang bertarung. Akibat lanjutan dari menipisnya oksigen di darah adalah jantung akan berdenyut cepat untuk mempercepat aliran darah dalam mengambil oksigen, yang diikuti pula oleh pernafasan (paru-paru) yang semakin cepat untuk menghirup udara (oksigen), yang ditandai oleh nafas ngos-ngosan dan dada berdebar-debar.
Pada manusia, kemampuan darah mengikat oksigen tersebut dapat diukur di rumah sakit dengan mengetahui nilai HB darah, yaitu jika normal pada kisaran 13 - 18. Orang yang punya HB rendah 13-14, bisa saja menang pada perlombaan lari cepat 100 m, tetapi tidak akan sanggup berlari maraton 5 - 10 km, yang hanya bisa dimenangkan oleh pemilik HB 18 lebih. HB tinggi harus menjadi prasyarat bagi petinju, pemain sepak bola dan pelari maraton. Seperti halnya pada ayam aduan yang mencapai 5 ronde, dengan 1 ronde 15 menit. Tapi sering terjadi ayam aduan belum sampai 5 ronde udah kelelahan nafas dan berakibat gaya tarung dan pukulannya melemah dan akhirnya kalah dalam pertarungan.
Baca juga: 7 Cara Curang Dalam Adu Ayam Ini Perlu Anda Ketahui
Pada ayam bangkok petarung, HB darah umumnya dapat ditebak dari kulit muka ayam bangkok. Ayam dengan HB tinggi ditandai oleh warna seluruh kulit muka berwarna merah matang (seperti warna darah kental). Ayam HB sedang tampak muka berwarna merah sedang. Ayam HB rendah tampak warna muka kurang merah atau agak pucat.
HB darah bersifat bawaan dan nilainya umumnya tetap sejak ayam sudah mulai menginjak dewasa. Jika ayam masih muda di bawah usia 6 - 7 bulan biasanya HBnya masih rendah dan memang umumnya masih berwarna merah pucat. Hanya sedikit ayam bangkok yang sejak berusia 4 bulan sudah bermuka merah ranum.
Ayam aduan yang mempunyai HB darah yang rendah bisa dinaikkan dengan mengkonsumsi sangobion, tonikum bayer, atau tonik lever. Cara-cara ini kadang digunakan oleh pemilik ayam aduan untuk menyiapkan ayam yang akan ditarungkan. Cara tradisionalnya adalah dengan mengkonsumsi daun singkong. Tetapi meningkatkan HB dengan zat penambah darah tersebut hanya bersifat sementara saja, dan akan kembali lagi ke semula bila tidak mengkonsumsi lagi. Jadi, pemberiannya harus konsisten baik itu dalam masa latihan abar atau pertarungan di gelanggang.
HB darah adalah bersifat bawaan dari indukan dan merupakan penentu utama stamina ayam aduan, maka sejak awal sebaiknya dipilih ayam aduan yang bermuka merah ranum. Lebih baik lagi jika muka merah sudah ada sejak ayam masih mudah usia 3 - 6 bulan. Oleh karena itu, menyiapkan ayam lebih baik di mulai dari usia muda antar 3 - 6 bulan.
2. Paru-Paru
Paru-paru yang mampu menyerap dan menampung udara (oksigen) lebih banyak merupakan cirri paru-paru bagus untuk stamina. Paru-paru ini juga terkait dengan HB darah seperti diulaskan sebelumnya, karena oksigen di dalam darah berasal dari oksigen yang ditampung oleh paru-paru. Kemampuan paru-paru tersebut sulit diketahui pada ayam aduan. Apabila dilakukan uji paru paru (lama tahan nafas) dengan cara menenggelamkan kepala ayam di air merupakan hal berbahaya karena bisa menyebabkan ayam aduan mati kehabisan nafas. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jika dada ayam besar dan membusung kedepan diperkirakan memiliki paru-paru yang besar sehingga kemampuan tampungan oksigen dalam paru-parunya lebih banyak. Tetapi pada manusia tidak ada hubungan dada besar dengan kemampuan paru-paru, sehingga dirasa pendapat ini kurang menyakinkan dan perlu ada penelitian terlebih dahulu. Dada besar, membusung dan lebar lebih ditujukan kepada pertanda tulang dada bagus dan tahan pukulan di dada dan bukan berarti daya tampung oksigen juga bagus.
Kemampuan paru - paru ayam aduan sulit diukur maka terima apa adanya saja. Tetapi untuk meningkatkan kinerja paru-paru ayam aduan dapat dilatih lari, berputar, renang atau dijemur untuk membiasakan paru-paru dalam menyerap dan menampung oksigen lebih banyak. Latihan-latihan tersebut juga berguna meningkatkan kekuatan otot jantung, agar jantung ayam bangkok lebih kuat menahan getaran jantung yang berdetak cepat saat stamina menurun, atau kelelahan.
Baca juga:
TIPS MERAWAT AYAM ADUAN JADI AGRESIF
Tips Memilih Lawan Ayam Aduan
3. Tulang dan Otot
Tulang dan otot ayam aduan merupakan factor penting penentu kekuatan ayam aduan, entah itu kekuatan pukulan , dorongan, mengkunci, leher, kepakan sayam, tumpuan jari, dll. Selain itu tulang dan otot juga sebagai penunjang stamina ayam yang bagus .
Ayam aduan yang tangguh, yaitu memiliki tulang bagus (besar kuat) dan otot yang bagus (besar padat berisi), tidak terlalu bersusah payah (terasa ringan) saat mengangkat tubuh, melakukan pukulan dan melakukan gerakan lainnya. Ini akan menghemat energy si ayam, yang akhirnya dapat menghemat stamina saat melakukan pertarungan. Dengan demikian, maka ayam yang memiliki tulang dan otot yang bagus bisa berguna untuk mengemat stamina, sehingga staminanya bisa menjadi tahan lama. Maka dalam memilih ayam aduan yang tangguh, periksa tulang dan otot seluruh tubuh ayam aduan. Dalam melakukan ini harus dilakukan dengan sangat teliti dan diimbangi dengan pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni.
Sekian, semoga bermanfaat dalam memilih ayam aduan yang bagus. Salam penghobi ayam laga.
Mari berdiskusi di kotak komentar, terimakasih. Salam penghobi ayam. ConversionConversion EmoticonEmoticon