Suasana Adu Ayam di Pasar Pleret, Bantul


YOGYAKARTA – Meski persepsi di masyarakat umum masih cenderung negatif terhadap adu ayam karena adanya unsur perjudian yang sudah lama melekat, bagi para penghobi ayam laga, hal tersebut bukanlah suatu penghalang untuk terus mengadu ayam andalannya.

Baca juga:
7 Cara Curang Dalam Adu Ayam Ini Perlu Anda Ketahui
Cara Menambah Kekuatan Pukulan Ayam Aduan

Seperti yang terlihat di spot-spot arena latihan adu ayam di kawasan Pasar Pleret di Bantul. Bagi para penghobi daerah bantul dan sekitarnya, lokasi tersebut adalah salah satu destinasi utama untuk bertukar pengalaman, menguji ayam andalannya dan juga tentu ada jual beli ayam aduan. Walaupun bisa di bilang ayam pasar, namun kualitasnya kadang setara dengan ayam kalangan atas.
Menurut Nawi (38), warga Tandan RT 06/RW 08, Berbah, seorang penghobi ayam laga, selama ini ada empat spot arena latihan ayam aduan yang di buka yang sering ia datangi, yakni Pasar Prambanan, Pasar Sleman, Pasar Jangkang Dan Pasar Pleret. 


Setiap akhir pekan, di lokasi sabung ayam tersebut, ratusan pecinta ayam pertarung dari berbagai daerah mulai Solo, Ambarawa, Weleri Kendal, Kudus hingga Yogyakarta, selalu berdatangan untuk mengasah keterampilan ayam jagoannya.

Di sisi lain, pria yang sudah puluhan tahun bergelut dengan ayam tersebut mengatakan, melatih ayam-ayam jago agar menjadi petarung tangguh bukanlah hal yang mudah, banyak berbagai faktor yang harus diperhatikan dalam melatih ayam sampai tangguh. “Seperti melatih seorang petinju, harus dilatih berulang kali. Biasanya, saya melatih ayam dengan melihat liukan gerakan badan dan jalunya. Setelah itu, baru mengasah cucuk ayamnya,” ucapnya. “Tidak kalah pentingnya juga memperhatikan katuranggan ayam, “ sambungnya.

Selain itu, lanjut dia, seekor ayam aduan pemula harus sering diadu. Hal ini untuk melatih kekuatan pernapasan si-ayam. Tak lupa jamu dan berbagai vitamin juga harus diberikan secara rutin, untuk menjaga kebugaran ayam petarung. “Jamunya berupa kunyit kencur jahe yang di-blender lalu dicampurkan dengan makanan ayam,” imbuhnya.

Setelah keterampilan ayam dianggap bagus, biasanya pemiliknya akan melepaskan ayam aduannya ke dalam turnamen antar kampung atau kompetisi bergengsi yang legal dan tentunya tanpa dikotori oleh adanya perjudian. “Di sini kebanyakan orang mengutamakan seni bertarung ayam sebagai peninggalan nenek moyang, bukan untuk lahan perjudian,” tandas Nawi. “Contoh saja PAPAJI yang sekarang udah legal di adakan setiap sebulan sekali, “ sambungnya. (oleh: admin blog)

Previous
Next Post »

Mari berdiskusi di kotak komentar, terimakasih. Salam penghobi ayam. ConversionConversion EmoticonEmoticon